Arunika dari Timur

Arunika dari Timur adalah persembahan alam,
kisah tentang pagi yang tak pernah berhenti lahir kembali —
setiap tegukan adalah cahaya yang menyalami jiwa.

Arunika bukan sekadar kopi dari timur, tapi lambang keseimbangan antara unsur bumi dan langit.
Ia tumbuh di tanah vulkanik yang kuat, namun diracik dengan kepekaan tangan manusia.
Arunika adalah cahaya yang menegaskan: keindahan kopi tak hanya pada rasa,
tapi pada perjalanan setiap bijinya menuju pagi.

Di lereng Puncak Megasari, ketika kabut masih menari di atas tanah vulkanik,
matahari pertama dari Timur menembus daun-daun kopi — menghadirkan Arunika,
cahaya yang menyalakan kehidupan.

Dari tanah yang bernapas api, tumbuh cita rasa yang lembut namun berkarakter.
Di setiap bijinya, bumi menyimpan rahasia keseimbangan: antara panas dan embun,
antara kekuatan dan keheningan.

ARUNIKA NATURALseperti mentari yang naik perlahan dari ufuk timur
Origin: Puncak Megasari, Ijen Highlands, East Java
Altitude: 1.550 m ASL
Variety: Java
Grade: Specialty
Process: Natural classic
Tasting notes: Like the sun rising gently from the eastern horizon — warm, bright, and full of quiet promise
Aroma: Chocolate, cane sugar, ripe fruit
Flavor: Plum, dried fig, dark chocolate.
Body: Bold and creamy.
Acidity: Medium, soft brightness.
Aftertaste: Sweet lingering, earthy-smooth.
Character: Warm & calming

Coming soon : ARUNIKAseperti pagi yang baru saja terlahir
Origin: Puncak Megasari, Ijen Highlands, East Java
Altitude: 1.550 m ASL
Variety: Java
Grade: Specialty
Process: Washed
Tasting notes: Like the first breath of a newborn morning — gentle, pure, and full of quiet wonder
Aroma: Floral, citrus zest, and nutty sweet.
Flavor: Lemon candy, brown sugar, jasmine.
Body: Medium clean.
Acidity: Bright and elegant.
Aftertaste: Clean, crisp, refreshing.
Character: Clean and energized

Karena setiap kopi punya asal, dan setiap rasa punya jiwa yang menjaganya, TGC mem-isual kan kopi ini sebagai GIA. Seorang dewi yang tergambarkan membawa tongkat dengan merak jawa di atas nya.
Diambil dari nama Italia, yang berarti “god is gracious”; terinspirasi dari dewi
Yunani yang sudah ada sejak abad ke 2 SM, karakter bernama Gia.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan.
Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kopi TGC Gia terdaftar di BPOM
Shop online kopi Gia klik di sini
Diproduksi oleh PT Coffee TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Shazi

SHAZI – antara kelembutan dan kekuatan, aroma yang halus tapi berdaya
Ia menari di antara aroma dan rasa — bukan untuk memikat, tapi untuk meninggalkan jejak.
Shazi lahir di mana kabut pagi bertemu tanah basah dan sinar matahari menetes di antara daun kopi.
Dalam setiap cangkir, Shazi berbicara dengan bahasa yang lembut namun pasti.

TGC House blend: 70% Robusta 30% Arabica Coffee
Origin: Java
Tasting notes: Dark chocolate, plum, red apple, bold body, soft acidity, earthy undertones, smooth with hints of dried fruit and cocoa aftertaste
Body: Bold, creamy — seperti langkah yang mantap di panggung senja.
Acidity: Soft and balanced, menyatu lembut dalam susu.
Kopi blend ini cocok untuk latte atau cappuccino.

Shazi bukan kopi untuk terburu-buru.
Ia hadir untuk dinikmati perlahan — dalam latte yang menenangkan, atau cappuccino yang penuh busa kehangatan.
Di sana, keharumannya mekar sempurna, menjadi fragrance within — aroma yang memeluk dari dalam, bukan sekadar lewat di udara.

Dalam setiap hirupan, Shazi berbisik lembut —
tentang malam yang berwangi cokelat,
tentang rasa yang menari di antara kekuatan dan kelembutan.
Sebuah keseimbangan antara bumi dan aroma,
antara rasa dan perasaan.

SHAZI Senja Suhra – kehangatan senja, percakapan malam
paduan indah antara gelap dan terang.
TGC House blend; Robusta & Arabica Coffee
Tasting notes: lembut, bercahaya, dan hangat;
lembut, sedikit fruity, dengan kedalaman cokelat & nuansa rempah lembut.
Body: Medium to full — halus namun bertenaga.
Acidity: Lembut dan seimbang, seperti cahaya senja yang menyentuh awan.
Flavor: dark chocolate, floral sweetness and mild fruit, earthy with spice and honey
Aftertaste: Panjang dan bersinar lembut — seperti cahaya yang enggan padam di ufuk barat.

Di bawah langit yang mulai kehilangan warna,
wangi kopi ini lahir — lembut seperti cahaya terakhir yang memeluk bumi.
Saudari senja; cahaya yang enggan padam.
Ia bukan sekadar aroma, tapi perasaan yang menautkan siang dan malam,
antara tenang dan hangat, antara manis dan kuat.
Di setiap hirupan, ada kisah tentang keseimbangan —
antara kelembutan Laurina dan keberanian Semendo.

Ia bukan kopi untuk terburu-buru,
melainkan untuk mereka yang tahu bahwa keindahan
selalu datang di antara dua waktu —
saat hari hampir berakhir, dan malam baru saja bernafas.

Untuk memudahkan mengingat dua jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai seorang Arabic dancer, bernama Shazi.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Shop online kopi Shazi klik di sini
Diproduksi oleh PT Coffee TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Verrill

Terinspirasi dari semangat para pelukis besar,
Verrill percaya bahwa keindahan lahir dari keyakinan.
Bahwa rasa — seperti warna — tak pernah berdiri sendiri,
melainkan berpadu, berbaur, menciptakan harmoni yang hidup di setiap cangkir.

100% Arabica coffee
Origin: Kintamani, Bali
Altitude: 1300m ASL L
Variety: Kopyol, Cobra, Lini S
Process: Full Washed
Tasting notes: seperti sinar matahari yang menembus embun pertama
Citrus, medium body high acidity, clean finish
Aroma: notes of citrus blossom, lemongrass, and sweet orange peel. A gentle hint of floral nectar and sugarcane adds an elegant lift to the fragrance
Flavor: a lively medley of citrus, green apple, and light tropical fruit. Subtle honey sweetness rounds the edges, balancing the coffee’s natural brightness
Body: Medium, smooth and buoyant — delivering structure without heaviness, a dance between clarity and comfort
Acidity: High and sparkling, reminiscent of lime zest or tangerine — bright but never sharp, awakening the palate with precision and grace
Aftertaste: Clean, crisp, and elegant. Lingering notes of sweet lemon and jasmine fade softly,
leaving a sense of freshness, like a clear sky after rain

Verrill bukan hanya kopi.
Ia adalah lukisan yang bisa kau cicipi,
sebuah karya rasa — tentang kesetiaan pada proses,
dan keyakinan bahwa setiap warna,
setiap tegukan,
punya kisahnya sendiri.

100% Arabica coffee
Origin: Kintamani, Bali
Altitude: 1300m ASL
Variety: Kopyol, Cobra, Lini S
Process: Natural
Tasting notes: Cerah, namun lembut—menyapa, bukan mengejutkan
Bright, fruity, sweetly complex, clean finish
Aroma: milky chocolate and tangerine zest
Taste: vibrant sweetness of red cherry, raspberry, and tropical fruits, bright clean acidity reminiscent of orange citrus
Body: medium and silky
Aftertaste: smooth with high complexity

Pulau Bali merupakan salah satu penghasil kopi di Indonesia meskipun jika dilihat dari sejarahnya agak
tertinggal dengan perkebunan kopi daerah lain karena perlawanan masyarakat setempat terhadap
pemerintah kolonial Belanda.
Secara tradisi, Bali merupakan penghasil kopi robusta yang dikembangkan secara secara organik. Perkebunan kopi biasanya dimiliki oleh para petani kecil dengan lahan terbatas dan dikelola secara kolektif dalam sistem koperasi khas masyarakat Bali. Beberapa perkebunan dikembangkan secara modern dan banyak yang sudah dijadikan obyek wisata.

Kopi arabika Kintamani ditanam di Desa Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali
Kopi Kintamani dari daerah sejuk ini memang memiliki keunikan cita rasa yang berbeda dari kopi di daerah lain di nusantara. Kopi Bali Kintamani memiliki cita rasa buah-buahan yang asam dan segar. Hal tersebut terjadi karena tanaman kopi di Bali Kintamani ditanam dengan ketinggian 1300m dpl bersamaan dengan tanaman lain seperti aneka sayuran dan buah jeruk.
Kawasan Kintamani berada dilereng gunung berapi Batur dengan jenis tanah Entisel dan Inceptisol. Tanaman kopi arabika terbentuk dari varietas-varietas terseleksi.

Ini bukan sekadar kopi — ini adalah bisikan pagi di ketinggian Kintamani.
Teguk perlahan, dan biarkan ceritanya mengalir dalam cangkirmu.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai VERRILL, seorang pelukis. Diambil dari nama Perancis, yang berarti faithful; terinspirasi dari Picasso.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kamu yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai CottonCandy

Kopi TGC Verrill terdaftar di BPOM
Shop online kopi Verrill klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Svein

Origin: Mandheling, Sumatra
100% arabica coffee
Tasting notes: herbs, bold body and medium acidity
Process: Washed

Kopi dari pulau Sumatra umumnya pada citarasa-nya cenderung lebih intens dan kompleks, sehingga bagi penggemar kopi yang tidak terlalu menyukai karakter sweetness dan juicy, kopi-kopi Sumatra umumnya dirasa cocok.

Mandailing atau oleh masyarakat internasional disebut Mandheling, diambil dari nama suku
mayoritas di daerah Tapanuli Selatan, Sumatra Utara. Kopi yang mulai dikenal oleh dunia sejak tahun 1878 ini, ditanam di wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 1200 mdpl Pegunungan Bukit Barisan, Sumatra Utara.
Dalam buku William H. Ukers (New York, 1922), mengatakan bahwa kopi ini menjadi kopi
terbaik di dunia, sehingga wajar jika saat itu kopi Mandailing menjadi salah satu kopi termahal
di pasar internasional.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai seorang pemuda Viking dari Scandinavia bernama Svein.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kopi TGC Svein terdaftar di BPOM
Shop online kopi Svein klik di sini
Diproduksi oleh PT Coffee TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

play and listen
Svein story

Kenta

Hangat seperti tanah tempat ia tumbuh, lembut seperti kabut di dataran tinggi Gayo.
Dalam tiap tegukan, terasa manis bumi dan bisik rempah yang pelan — sebuah harmoni antara kekuatan dan ketenangan.

play and listen
Kenta story

Kopi Gayo adalah hasil kopi yang didapat dari pohon yang tumbuh di daerah dataran tinggi
Gayo Sumatra, Indonesia.
100% Arabica
Ada beberapa jenis kopi gayo koleksi TGC, silahkan cek label pada kemasan:

KENTA
Process: Washed
Altitude: 1200m ASL
Origin: Gayo, Sumatra
Tasting notes: Complex, spices aroma, low acidity, bold body, long after taste
Aroma: herbal ringan, rempah halus, sedikit floral
Body: medium to full, lembut di mulut
Acidity: low to medium, terasa seimbang
Flavor: brown sugar, dark chocolate, dried dates, mild spice (nutmeg atau cinnamon)
Aftertaste: smooth, earthy sweetness yang bertahan lama

KENTA NATURAL
Process: Natural
Origin: Pantan Musara, Aceh
Variety: Ateng Super, ateng juluk, P88, Gayo I
Altitude: 1700m ASL
Tasting Notes: Sweet longan, prune white grapes acidity, juicy light body
Pantan Musara adalah sebuah kampung di Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Indonesia.

KENTA honey
Process: Honey
Aceh Takengon
Notes: Honey Orange Blossom, Pear, Green Apple, Clean & Crips aftertaste

Pada tahun 2010 lalu, kopi Gayo telah mendapat sertifikat Fair Trade dari organisasi nirlaba Fairtrade International. Di bulan Oktober di tahun yang sama, kopi Gayo juga memperoleh skor tertinggi pada kegiatan Indonesian Specialty Coffee Auction yang semakin menandai kopi daerah ini sebagai salah satu kopi organik terbaik—di dunia.
Dataran Tinggi Gayo dianugerahi topografi yang sangat sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan kopi karena tinggi rata-rata kopi arabika yang ideal tumbuh adalah di atas 1000 mdpl dan didukung juga dengan kondisi tanah yang subur. Kondisi tanah di Dataran Tinggi Gayo adalah vulkanik, jenis tanah yang memiliki nutrisi tinggi, berasal dari proses vulkanik banyak gunung api yang ditemukan di sini.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai seorang pe-sumo dari Jepang, bernama Kenta; yang berarti sehat, kuat, dan besar – sangat cocok dengan karakter rasa kopi gayo.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kopi TGC Kenta terdaftar di BPOM
Shop online kopi Kenta klik di sini
Diproduksi oleh PT Coffee TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Kamu yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai Lunaria, Isadora, Gayo Wine