Rwanda

RWANDA RED BOURBON
100% arabica coffee
Origin: Mbilima, Rwanda
Altitude: 1900-2200m ASL
Variety: 100% Red Bourbon
Process: Full Washed & sun dried
Notes: orange peel, red apple, blackberry, chocolate

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang kamu sukai ini, TGC mengelompokkan-nya kedalam karakter VIDESHA – dalam bahasa sansekerta विदेश berarti “luar negeri” atau “negara lain”.
TGC mem-visual-kan karakter kopi ini dengan sebuah jam antik. Jam ini jarumnya tidak bergerak, inspirasi untuk tagline TGC:
“time stops in a cup of coffee, so enjoy!” serasa waktu berhenti saat menikmati secangkir kopi TGC

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

_____________


Ketika masa panen raya, lot ini dapat memperkerjakan 23 perempuan dan 60 laki-laki. Cherries dipilih dengan tangan saat sudah benar-benar matang kemudian di pulping pada hari yang sama menggunakan mesin pulper, mengelompokkan biji kopi menjadi 3 grade berdasarkan beratnya. Kemudian kopi di fermentasi semalaman (sekitar 12 jam) kemudian di pisahkan lagi berdasarkan beratnya menggunakan sistem apung, yang paling berat A1 biasanya terbaik. Lalu direndam dalam air antara 18-24 jam untuk menstabilkan kandungan kelembabanya.
Biasanya wanita melakukan sebagian besar dari pekerjaan sortasi manual menggunakan tangan, yaitu pada 2 tahap; diatas meja pra pengeringan tertutup, dan diatas meja pengeringan. Biji kopi yang telah di cuci dipindahkan dari tempat fermentasi basah keatas meja pre pengeringan tertutup, akan di sorting secara intensif sekitar 6 jam – yaitu saat masih belum terkena sinar matahari, biji kopi yang kelihatan masih hijau/belum matang saat kopi basah di sortir. Lalu biji kopi dipindahkan ke bagian meja pengeringan terbuka sekitar 14 hari (tergantung cuaca), dimana biji kopi akan di sortir lagi untuk menghilangkan defects, di bolak-balik secara rutin, namun dilindungi dari hujan dan sinar terik siang hari – untuk memastikan pengeringan secara merata. Setelah mencapai 11% kadar kelembaban, biji kopi disimpan dalam gudang untuk proses giling kering terakhir dan sortir manual lagi. Tim coffee cupping dan Q grader melakukan tugasnya di tahap ini. Biasanya lot dipisahkan berdasarkan harinya dan grade-nya.

play and listen

Roasted Beans 2022

100% arabica coffee
Origin: Nyamagabe, Rwanda
Altitude: 1700-1900m ASL
Variety: Red Bourbon
Process: Washed & sun dried on raised beds
Notes: Currants, orange peel, red apple, blackberry, chocolate, juicy and round body.
Prizes (all washing stations): #7, #18 &#23 Cup Of Excellence Rwanda 2008; #23, #36 COE Rwanda 2011; #7,#12, #19 COE Rwanda 2012; #14, #24 COE Rwanda 2014

Hanya buah kopi (cherries) yang matang sempurna dipilih dan di petik dengan tangan, pada hari yang sama di pulping menggunakan mesin, yang kemudian dipisahkan menjadi 3 kelas berdasar beratnya. Setelah itu, biji kopi di fermentasi semalaman (sekitar 12-18 jam) dan di pilah lagi menggunakan sistem apung untuk mensortir kopi berdasar beratnya (yang paling berat, grade A1, biasanya paling baik). Kopi basah di rendam dalam air sekitar 24 jam untuk menstabilkan kadar kelembaban. Seperti pada kebanyakan tempat pencucian kopi di Rwanda, wanita-lah yang melakukan kebanyakan pekerjaan sorting dengan tangan. Sortir dilakukan 2 kali, yaitu pada meja pra-pengeringan tertutup dan meja pengering. Biji kopi yang sudah bersih dipindahkan dari wadah fermentasi basah ke atas meja pra-pengeringan untuk di sortir secara intensif pada cahaya alami sekitar 6 jam.

_________

SOLD OUT:

Roasted Beans Nov 2021
100% arabica coffee
Origin: Rwanda (Gitesi #1)
Elevation: 1650mAsl
Variety: Red Bourbon
Process: Natural
Notes: Floral, berry, chocolate, citrus, hazelnut

_________________

Roasted Beans Aug 2021

100% arabica coffee
Origin: Rwanda (Gitesi #4)
Elevation: 1750-1800mAsl
Variety: Red Bourbon
Process: Natural
Notes: Rum, milky chocolate, coconut, kiwi, dried fruit aftertaste

GARUT

Seperti sore yang jatuh perlahan di pegunungan Jawa Barat, ia tak mencari sorotan—hanya menawarkan kehangatan yang jujur,
secangkir kopi yang mengajak diam sejenak, dan merasa cukup.

Origin: Garut, Jawa Barat
100% arabica coffee
Washed Process
Tasting notes: seperti pikiran yang akhirnya menemukan tenangnya;
seorang menemani saat senja mendingin, menghangatkan dari dalam dan membuatmu ingin tinggal. Hangat, tenang, dan membumi— sebuah rasa yang tak menuntut perhatian, namun perlahan menetap, meninggalkan perasaan aman dan pulang.
Dark choco , caramel, medium body & acidity
Aroma: Dark chocolate and soft caramel, with subtle hints of toasted sugar and gentle nutty undertones
Flavor: Rich dark chocolate, smooth caramel sweetness
Body: Medium body, smooth and balanced
Acidity: Medium acidity
Aftertaste: Clean and lingering, with gentle cocoa sweetness and a mellow caramel finish

Di lereng-lereng Garut, kopi tumbuh tanpa banyak sorotan.
Dikelilingi pegunungan, kabut pagi, dan tanah vulkanik yang subur, kebun-kebun kopi di wilayah ini hidup dalam ritme alam yang pelan dan konsisten.
Kopi Garut dikenal dengan karakternya yang bersih dan bersahaja. Proses washed menjaga kejelasan rasa, membiarkan biji kopi mengekspresikan asalnya tanpa berlebihan. Hasilnya adalah cangkir yang hangat, seimbang, dan mudah didekati—namun tetap berkarakter.
Nada cokelat gelap dan karamel hadir lembut, berpadu dengan tubuh sedang dan keasaman yang tenang. Bukan kopi yang ingin mencuri perhatian, melainkan kopi yang setia menemani—saat senja mendingin, atau ketika pagi masih ragu untuk sepenuhnya terbangun.
Di TGC, kami melihat Garut sebagai pengingat bahwa keindahan tidak selalu datang dari yang paling keras atau paling terang. Kadang, ia hadir dari ketekunan, kesederhanaan, dan rasa yang jujur.
Garut adalah kopi untuk mereka yang mencari kehangatan yang stabil—
sunyi, namun menguatkan.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai GIA. Diambil dari nama Italia, yang berarti god is gracious; terinspirasi dari dewi Yunani yang bernama Gia.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kopi TGC Gia terdaftar di BPOM
Shop online kopi Gia klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014


KAORU

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC menamakan kopi ini Kaoru = harum.

Origin: Gayo, Aceh
100% arabica coffee
Tasting notes:
Process: Microbiome 46 days fermentation

Intermezzo: Grupel adalah kayu khas Gayo yang sudah punah, beraroma harum dan teksturnya unik berbentuk bunga, serta tidak mudah busuk walaupun tersimpan lama di dalam tanah.

Yang unik dari biji kopi Kaoru ini adalah proses-nya (proses pasca panen yah maksudnya). Bukan anaerobik ataupun carbonic, namun dinamai oleh prosesor nya sebagai microbiome fermented. Apalagi ini yah…

Coba dulu di seduh dan diseruput segera kopi Kaoru ini saat masih hangat, rasakan aroma dan nikmat mana yang kau dustakan! Nah… demikian penjelasan dari proses nya: Microbiome itu, biji kopi di fermentasi; di coating mikroba kompleks yang mengandung banyak strain yang sinergis satu dengan yang lain, sampai ke level ordo mikroba nya, selama jangka waktu tertentu untuk mencapai stabilisasi dan maturiti. Jadi hasilnya akan lebih konsisten, kompleks, dan terkontrol.

Kelebihan proses fermentasi ini adalah profil kopi menjadi lebih balance, dan memunculkan aroma tertentu yang awalnya tidak ada pada proses biasa menjadi muncul pada hasil fermentasi ini.

Maju terus prosesor-prosesor kopi Indonesia. Anak muda harapan bangsa.

Dapatkan kopi KAORU ini di semua cabang TGC. Dikemas juga dalam hardbox yang menawan, sangat cocok untuk buah tangan bagi orang yang berharga bagimu. Selama persediaan masih ada tentunya!

Anda yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai ORCHID, POMELO, MEGA

Pomelo

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC menamakan kopi ini Pomelo = Jeruk Bali.

Origin: Kintamani, Bali
100% arabica coffee
Tasting notes:
Process: Microbiome 51 days fermentation

Intermezzo: apakah Jeruk Bali berasal dari Bali? BUKAN! Melainkan buah asli Asia Selatan dan Tenggara. Kalau varietas jeruk lokal di bali yah jeruk siam kintamani yang bentuknya agak kecil dengan warna kulit kuning-oranye, rasa buahnya manis sedikit asam segar khas jeruk keprok.

Yang unik dari biji kopi Pomelo ini adalah proses-nya (proses pasca panen yah maksudnya). Bukan anaerobik ataupun carbonic, namun dinamai oleh prosesor nya sebagai microbiome fermented. Apalagi ini yah…

Coba dulu di seduh dan diseruput segera kopi Pomelo ini saat masih hangat, rasakan aroma dan nikmat mana yang kau dustakan! Nah… demikian penjelasan dari proses nya: Microbiome itu, biji kopi di fermentasi; di coating mikroba kompleks yang mengandung banyak strain yang sinergis satu dengan yang lain, sampai ke level ordo mikroba nya, selama jangka waktu tertentu untuk mencapai stabilisasi dan maturiti. Jadi hasilnya akan lebih konsisten, kompleks, dan terkontrol.

Kelebihan proses fermentasi ini adalah profil kopi menjadi lebih balance, dan memunculkan aroma tertentu yang awalnya tidak ada pada proses biasa menjadi muncul pada hasil fermentasi ini.

Maju terus prosesor-prosesor kopi Indonesia. Anak muda harapan bangsa.

Dapatkan kopi POMELO di semua cabang TGC. Dikemas juga dalam hardbox yang menawan, sangat cocok untuk buah tangan bagi orang yang berharga bagimu. Selama persediaan masih ada tentunya!

Anda yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai ORCHID, KAORU, MEGA

ORCHID

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC menamakan kopi ini Anggrek = Orchid (dalam bahasa Inggris), yaitu lebih spesifiknya adalah bunga Anggrek Serat, flora endemik Sulawesi yang sudah hampir punah.

Origin: Toraja Sapan, South Sulawesi
100% arabica coffee
Tasting notes: complex, floral fragrance, orange, red tea, sweet, cocoa aftertaste
Process: Microbiome 46 days fermentation

Intermezzo: tahun 1997-an, ada prangko yang terbit di Indonesia dengan gambar bunga Anggrek Serat

Yang udah berumur pasti tau apa itu prangko, kalau yang tidak tau, boleh langsung cek di wikipedia, tautan sudah kami sertakan diatas, untuk menambah wawasan tentang sejarah dan sedikit tentang Indonesia.

Yang unik dari biji kopi Orchid ini adalah proses-nya (proses pasca panen yah maksudnya). Bukan anaerobik ataupun carbonic, namun dinamai oleh prosesor nya sebagai microbiome fermented. Apalagi ini yah…

Coba dulu di seduh dan diseruput segera kopi Orchid ini saat masih hangat, rasakan aroma dan nikmat mana yang kau dustakan! Nah… demikian penjelasan dari proses nya: Microbiome itu, biji kopi di fermentasi; di coating mikroba kompleks yang mengandung banyak strain yang sinergis satu dengan yang lain, sampai ke level ordo mikroba nya, selama jangka waktu tertentu untuk mencapai stabilisasi dan maturiti. Jadi hasilnya akan lebih konsisten, kompleks, dan terkontrol.

Kelebihan proses fermentasi ini adalah profil kopi menjadi lebih balance, dan memunculkan aroma tertentu yang awalnya tidak ada pada proses biasa menjadi muncul pada hasil fermentasi ini.

Maju terus prosesor-prosesor kopi Indonesia. Anak muda harapan bangsa.

Dapatkan kopi ORCHID di semua cabang TGC. Dikemas juga dalam hardbox yang menawan, sangat cocok untuk buah tangan bagi orang yang berharga bagimu. Selama persediaan masih ada tentunya!

Anda yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai KAORU, POMELO, MEGA