Nicaragua

New Batch 2023-2024

Nicaragua Finca San Antonio
Variety: Parainema
Altitude: 1100m ASL
Process: Anaerobic Natural
100% arabica coffee
Notes: lime, nutty, grapefruit, apricot
Nicaragua terkenal sebagai tanah dengan banyak danau dan gunung di Amerika Tengah. Merupakan kantung kopi berkualitas tinggi karena tanahnya yang kaya dan beragam micro cuaca. Di daerah Matagalpa di tengah-tengah Pegunungan Isabelia, kebun kopi yang menjalankan standar lingkungan yang tinggi, dimana sebagian besar kopi nya tumbuh dibawah naungan sistem agroforestri, dan menyatakan dirinya sebagai Konservasi Margasatwa Pribadi. Pada saat panen, kopi dipilih dengan tangan dan disimpan dalam box plastik supaya aman dan utuh, untuk kemudian dikirim ke tempat giling basah. Cherries di rendam dalam wadah air untuk menghilangkan kopi kopong (cherries berkualitas rendah). Kemudian ditempatkan ke dalam wadah dengan valve supaya mencegah udara luar masuk, menggunakan metode fermentasi anaerobic selama 72 jam. Setelah proses selesai, kopi dipindahkan ke area pengeringan selama 8 jam dijemur dibawah matahari pada teras gantung dan di-finishing selama 28-30 hari kemudian di dalam green house. Kemudian dipindahkan ke tempat giling kering untuk persiapan eksport. Farm ini mengungkapkan pentingnya menumbuhkan kopi secara natural dan berkesinambungan secara utuh dengan hutan dan air bersih, sehingga dapat mencapai kualitas tinggi. Pada tahun 2021 farm ini berhasil mencapai pada tahap final di Nicaragua Cup of Excellence.

_____________________

SOLD OUT

Nicaragua Finca el Retiro
Altitude: 1200-1450m ASL
Process: Washed
100% arabica coffee
Notes: Bright medium acidity, honeyed, citrus tones, sweet aroma, chocolate, well rounded cup

Guatemala

play and listen

100% Arabica coffee
Origin: Coban, Guatemala
Variety: Caturra & Catuai
Process: Washed & sun-dried
Altitude: 1400-1600m ASL
Notes: Mandarin orange, melon, cola, caramel, milk chocolate
Farm Prizes: #8 Guatemala Cup of Excellence 2011; #3 Guatemala COE 2012; National Winner Guatemala 2014

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang kamu sukai ini, TGC mengelompokkan-nya kedalam karakter VIDESHA – dalam bahasa sansekerta विदेश berarti “luar negeri” atau “negara lain”.
TGC mem-visual-kan karakter kopi ini dengan sebuah jam antik. Jam ini jarumnya tidak bergerak, inspirasi untuk tagline TGC:
“time stops in a cup of coffee, so enjoy!” serasa waktu berhenti saat menikmati secangkir kopi TGC

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

_____

Coban adalah salah satu wilayah utama penghasil kopi di Guatemala, dikenal karena mikroklimatnya yang unik dan tanah vulkaniknya yang kaya.
Budi daya kopi di Coban dimulai sejak akhir abad ke-19, ketika imigran Jerman memperkenalkan penanaman kopi di daerah ini.
Kopi merupakan salah satu sektor ekonomi utama di Coban, yang mendukung ribuan petani kecil dalam mata pencaharian mereka.

Buah kopi (cherries) dipilih secara hati-hati, hanya yang merah paling matang saja yang di panen. Kemudian diangkut dengan truk atau jalan kaki ke penampungan di kebun untuk di pulping dengan mesin. Kemudian, biji kopi di fermentasi 48 jam dan di tutupi pada malam hari, untuk menjaga suhu tetap stabil. Setelah fermentasi, kopi di cuci dan di rendam dalam air bersih selama 24 jam untuk menghilangkan sisa lendir sebelum dikeringkan. Semua kopi di jemur di teras, walaupun hanya memungkinkan saat masa akhir panen waktu resiko kehujanan berkurang. Biasanya setelah dijemur seharian, kopi disimpan semalaman dalam kotak kayu sebelum di pindahkan dalam green house untuk dikeringkan selama 15-30 hari, atau hingga setidaknya tingkat kelembabannya mencapai 30%. Sebagian besar kopi di finishing pada dryer mekanik karena jadwal pengeringan yang ketat, dengan suhu tidak lebih dari 40°C dengan jeda bertahap untuk kestabilan kelembaban. Saat biji kopi mencapai kelembaban konstan 15%, akan di simpan setidaknya 21 hari di gudang sebelum dikirim ke lokasi dry mill.

Kopi TGC Guatemala terdaftar di BPOM
Shop online kopi Guatemala klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Robusta

Origin: Java, Temanggung
100% robusta coffee
Tasting notes: Bold body, low acidity, dark chocolate, earthy tones
Process: Washed Process

Kopi yang tumbuh subur di Pulau Jawa mempunyai citarasa kopi yang khas, sehingga banyak
orang yang menyukai kopi dari pulau yang terpadat di wilayah Negara Republik Indonesia ini.
Wilayah unik penghasil kopi, Temanggung, yang terletak di Jawa Tengah, adalah salah satu penghasil kopi Robusta terkemuka di negara ini. Wilayah ini dikenal karena tanah vulkaniknya yang sangat subur, berkat keberadaan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Robusta menyumbang lebih dari 90% produksi kopi di Temanggung, sementara sebagian kecil kopi Arabika ditanam di ketinggian yang lebih tinggi.
Budi daya kopi di Temanggung telah menjadi tradisi selama ratusan tahun, diwariskan dari generasi ke generasi. Banyak petani menggunakan sistem tumpang sari, menanam kopi bersama tembakau, cengkeh, dan tanaman lainnya untuk memaksimalkan penggunaan lahan.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi Robusta yang Anda sukai ini, TGC mem-visual-kan karakter kopi ini dengan sebuah jam antik. Jam ini jarumnya tidak bergerak, inspirasi untuk jargon TGC:
“time stops in a cup of coffee, so enjoy!”
serasa waktu berhenti saat menikmati secangkir kopi TGC

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kamu yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai Binar Senja

Kopi TGC Robusta terdaftar di BPOM
Shop online kopi Robusta klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Gayo Wine

100% Arabica Coffee
Origin: Gayo, Sumatra
Process: Natural Wine

Notes: sweet winey hint, medium acidity, medium body

Gayo menjadi pelopor kopi wine di Indonesia dan rasanya diakui penggemar kopi. Fermentasi dalam proses pengolahan pasca-panen ini membutuhkan waktu antara 30-60 hari, menghasilkan aroma dan sensasi rasa seperti wine (minuman anggur).

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai seorang pe-sumo dari Jepang, bernama Kenta; yang berarti sehat, kuat, dan besar – sangat cocok dengan karakter rasa kopi gayo.

Kopi TGC Kenta terdaftar di BPOM 668613007901
Shop online kopi Kenta klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Kamu yang menyukai kopi ini mungkin juga akan menyukai Lunaria, KENTA Takengon, Isadora

Kopi Luwak

Origin: Java
100% arabica civet coffee
Process: Washed


Kopi luwak adalah buah kopi yang dimakan dan sebagian telah tercerna oleh hewan Luwak (bahasa inggris: civet) –Paradoxurus hermaphroditus; dimana buah kopi tersebut saat berada di dalam usus Luwak mengalami proses fermentasi, dan akan di kumpulkan saat buah kopi tersebut telah terbuang dari tubuh Luwak secara alami. Untuk kemudian di cuci dan diproses seperti pada umumnya kopi pasca panen.

Kopi Luwak banyak diproduksi di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi. Binatang luwak-nya sendiri ada yang liar, dibiarkan alami lepas di kebun kopi dan sekitarnya; atau di ternak, sengaja di kandangkan dan di beri makan buah kopi.

Luwak liar akan cenderung memilih buah kopi yang matang. Dengan demikian dapat disimpulkan kopi luwak adalah kopi pilihan. Dan karena prosesnya yang unik dan terbatas, maka harga kopi luwak cukup tinggi.