Honeysuckle

100% arabica coffee
Origin: Bener Kelipah, Aceh
Altitude: 1.350-1.450m ASL
Variety: Abyssinia 3, Red Bourbon
Process: Inoculated and yeast (detail tentang proses ini boleh langsung KLIK link-nya)
Tasting notes: Honeysuckle, lychee, ripe melon
Cinnamon, Sunkist, red berry, almond

“Honeysuckle” adalah istilah yang merujuk pada genus Lonicera, yang terdiri dari sekitar 180 spesies tanaman berbunga dari keluarga Caprifoliaceae. Tanaman honeysuckle dikenal karena bunganya yang beraroma manis dan sering kali digunakan sebagai tanaman hias atau tumbuhan penutup tanah di taman. Bunga-bunga honeysuckle memiliki aroma yang khas dan manis, mirip dengan aroma madu, yang memberikan inspirasi untuk nama umumnya. Beberapa spesies honeysuckle juga memiliki buah yang dapat dimakan, meskipun beberapa varietas dapat beracun jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Honeysuckle juga dikenal sebagai bahan dalam pengobatan tradisional, dengan beberapa spesies yang digunakan dalam ramuan herbal untuk berbagai kondisi kesehatan. Selain itu, “honeysuckle” juga bisa merujuk pada aroma atau rasa yang mirip dengan bunga honeysuckle. Misalnya, dalam dunia wine tasting, “honeysuckle” dapat digunakan untuk menggambarkan aroma anggur yang memiliki nuansa manis dan beraroma bunga.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai seorang pe-sumo dari Jepang, bernama Kenta; yang berarti sehat, kuat, dan besar – sangat cocok dengan karakter rasa kopi gayo.

Di TGC, kami percaya bahwa kopi bukan sekadar rasa — tapi juga perasaan. Dengan begitu banyak kopi langka dari seluruh dunia, kami menciptakan “karakter” untuk membantu kamu mengingat cita rasa dan jiwa dari masing-masing kopi.

Sama seperti tokoh favoritmu dalam buku atau film, kamu akan terus kembali pada karakter yang paling menyentuh hatimu.
Jadi… udah ketemu kopi favoritmu?

Kopi TGC Kenta terdaftar di BPOM
Shop online kopi Kenta klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014

Inoculation Process

Melanjutkan informasi mengenai proses fermentasi pada kopi, (jika belum familiar dengan proses fermentasi pada kopi, silahkan di klik LINK BERIKUT untuk penjelasan lengkap nya); TGC menghadirkan kopi dengan proses Yeast Inoculation. Demikian kami coba jelaskan proses ini:

Dari arti kata nya Yeast inoculation : Inokulasi ragi dalam produksi kopi adalah proses unik dan canggih yang melibatkan pengenalan strain-strain ragi tertentu selama tahap fermentasi pengolahan biji kopi. Metode ini dirancang untuk meningkatkan rasa alami dari kopi, menawarkan sentuhan/twist yang menyenangkan pada pengalaman kopi tradisional.

Selama proses fermentasi biji kopi, inokulasi ragi umumnya terjadi di awal tahap fermentasi anaerobik. Inokulasi ragi mengacu pada pengenalan sengaja strain-strain tertentu ragi ke dalam lingkungan fermentasi. Ini dapat dilakukan dengan menambahkan kultur ragi komersial atau dengan membiarkan ragi yang terjadi secara alami dari lingkungan untuk mengisi tangki fermentasi. Ragi memainkan peran penting dalam proses fermentasi dengan mengonsumsi gula dan menghasilkan berbagai senyawa yang berkontribusi pada profil rasa biji kopi.

Inokulasi sendiri adalah langkah tambahan dalam proses fermentasi anaerobik. Ini melibatkan pengenalan dengan sengaja strain-strain mikroorganisme tertentu, seperti ragi, ke dalam lingkungan di mana fermentasi anaerobik akan terjadi. Langkah ini penting karena memulai proses fermentasi dengan memastikan keberadaan mikroorganisme yang diinginkan yang akan mengubah gula dan berkontribusi pada perkembangan rasa pada biji kopi. Setelah inokulasi terjadi, fermentasi anaerobik berlanjut ketika mikroorganisme mengonsumsi gula dalam ketiadaan oksigen. Oleh karena itu, inokulasi adalah tambahan penting dalam proses fermentasi anaerobik, membantu mengontrol dan meningkatkan fermentasi biji kopi.

Inokulasi umumnya melibatkan pengenalan mikroorganisme ke dalam lingkungan fermentasi, dan meskipun ragi merupakan pilihan umum karena perannya dalam fermentasi gula, inokulasi juga dapat terjadi dengan mikroorganisme lainnya.

Sebagai contoh, beberapa proses fermentasi kopi mungkin menggunakan bakteri asam laktat (LAB) sebagai mikroorganisme fermentasi utama alih-alih ragi. LAB dapat mengubah gula menjadi asam laktat, yang dapat memberikan rasa dan karakteristik yang berbeda pada biji kopi dibandingkan dengan fermentasi ragi.

Selain itu, dalam beberapa kasus, produsen mungkin mengandalkan fermentasi alami, di mana mikroorganisme yang secara alami ada di lingkungan menginokulasi tangki fermentasi tanpa penambahan sengaja dari strain-strain tertentu. Dalam kasus tersebut, proses fermentasi bergantung pada mikroorganisme yang secara alami ada, yang dapat mencakup berbagai jenis ragi dan bakteri yang ada di lingkungan sekitarnya.

Jadi, meskipun ragi umumnya digunakan dalam banyak proses fermentasi, inokulasi dapat terjadi tanpa ragi, menggunakan jenis mikroorganisme lain atau mengandalkan fermentasi alami.

Burgundy Lychee Inoculation & Yeast

“Inokulasi Burgundy Lychee dan ragi” merujuk pada proses khusus yang melibatkan pengenalan mikroorganisme ke dalam substrat, yang potensial untuk fermentasi atau proses biokimia lainnya, dengan fokus pada penghasilan rasa yang mengingatkan pada anggur Burgundy dan buah leci. Mari kita bahas bagaimana proses ini berlangsung:

  1. Pemilihan Substrat: Proses dimulai dengan memilih substrat yang sesuai. Ini bisa berupa medium cair atau bahan padat di mana fermentasi atau reaksi biokimia lainnya akan terjadi. Substrat tersebut mengandung bahan atau rasa yang terkait dengan anggur Burgundy dan buah leci.
  2. Inokulasi dengan Ragi: Langkah pertama melibatkan inokulasi substrat dengan strain-strain tertentu dari ragi. Strain-strain ragi ini dipilih berdasarkan kemampuannya untuk menghasilkan gula dan menghasilkan senyawa yang berkontribusi pada rasa yang diinginkan dari anggur Burgundy dan buah leci. Proses inokulasi memastikan keberadaan strain-strain ragi ini di lingkungan fermentasi.
  3. Inokulasi Burgundy Lychee: Selain inokulasi ragi, proses ini melibatkan pengenalan mikroorganisme atau agen pemberi rasa lainnya yang dipilih secara khusus untuk meningkatkan rasa anggur Burgundy dan buah leci. Ini bisa termasuk strain bakteri atau mikroorganisme lain yang dikenal menghasilkan senyawa yang khas dari rasa ini.
  4. Fermentasi atau Reaksi Biokimia: Setelah substrat diinokulasi dengan ragi, inokulasi Burgundy Lychee, dan mungkin juga mikroorganisme atau agen pemberi rasa lainnya, fermentasi atau reaksi biokimia lainnya terjadi. Mikroorganisme ini memetabolisme gula dan senyawa lain dalam substrat, menghasilkan berbagai senyawa rasa.
  5. Pemantauan dan Pengendalian: Sepanjang proses, parameter seperti suhu, pH, dan waktu fermentasi dipantau dan dikendalikan untuk mengoptimalkan perkembangan rasa dan memastikan hasil yang diinginkan.
  6. Pemanenan atau Pengolahan: Setelah fermentasi atau reaksi biokimia yang diinginkan terjadi, produk yang dihasilkan dapat dipanen atau diproses lebih lanjut. Ini bisa melibatkan penyaringan, penuaan, atau langkah-langkah lain untuk menyempurnakan rasa dan tekstur.
  7. Produk Akhir: Produk akhir adalah zat yang difermentasi atau diolah dengan rasa yang mengingatkan pada anggur Burgundy dan buah leci. Ini bisa digunakan sebagai bahan dalam produksi makanan atau minuman atau dinikmati sebagai produk mandiri.

Secara ringkas, “Inokulasi Burgundy Lychee dan ragi” menggambarkan proses berkelanjutan yang melibatkan pengenalan mikroorganisme dan agen pemberi rasa ke dalam substrat untuk menghasilkan produk akhir dengan rasa yang khas dari anggur Burgundy dan buah leci.

Kopi lanang l Sumatra Peaberry

SUMATRA PEABERRY
Origin: Lintong, Dolok Sanggul
100% arabica peaberry coffee
Variety: mix
Altitude: 1500 m ASL
Process: Semi Washed
Crop 2023
Tasting notes : in black herbs spice, high tobacco dan citrusy. In white sweet cookies dan white choco

Gayo King

100% Arabica
Proses: Honey yeast fermented
Origin: Aceh, Sumatra
Elevation: 1300m ASL
Variety: Abyssinia
Notes: complex flavor profile with pineapple, black tea, and honey

Gayo Natural

100% Arabica Coffee
Process: Natural
Origin: Pantan Musara, Aceh
Variety: Ateng Super, ateng juluk, P88, Gayo I
Altitude: 1700m ASL
Tasting Notes: Sweet longan, white grapes acidity, juicy body

Pantan Musara adalah sebuah kampung di Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Indonesia.

Untuk memudahkan mengingat jenis kopi yang Anda sukai ini, TGC mem-visual kan kopi ini sebagai seorang pe-sumo dari Jepang, bernama Kenta; yang berarti sehat, kuat, dan besar – sangat cocok dengan karakter rasa kopi gayo.

Kopi TGC Kenta terdaftar di BPOM
Shop online kopi Kenta klik di sini
Diproduksi oleh PT Kopi TGC Indonesia
Kopi TGC adalah coffee roastery yang telah berdiri sejak 2014